Senin, 29 Februari 2016

    BARCELONA-Posisi Pembalap tim Manor Racing, Rio Haryanto, dipastikan aman sepanjang musim balap 2016. Setelah beredar kabar apabila tim asal Inggris tersebut bakal mencari sponsor lain.


    Mengutip Sportsmole, kemarin (28/2), Manor disebut berhasrat mencari sponsor lainnya guna menunjang kebutuhan tim sepanjang musim. Saat ini, Pertamina jadi salah satu sponsor resmi Manor setelah membantu dana sebesar 5 juta euro dari total 15 juta euro yang dibutuhkan.

    Piers Hunnisett selaku manajer Rio menegaskan posisi pembalap kebanggaan Indonesia tersebut telah di konfirmasi. Sebab itu, terkait kontrak ia mengatakan bahwa semua kebutuhan tak menemui kendala.

    "Semua dikonfirmasi untuk sepanjang musim," kata Hunnisett. Sejauh ini Manor puas dengan semua pembalapnya, termasuk Rio. Bos Manor Dave Ryan menegaskan, dirinya cukup senang dengan performa pembalap kelahiran Solo, saat mengaspal pada tes pramusim di Barcelona, beberapa waktu lalu.

    Sementara itu Manor Racing tidak akan memperpendek hidung mobil untuk mengikuti langkah tim-tim Formula 1 lainnya, demikian dinyatakan pemimpin tim, Dave Ryan. "Ya, memang ini sedikit berbeda dengan yang lainnya!" kata Ryan seperti dikutip dari ESPN F1. "Yang bisa saya katakan hanyalah hal ini cocok untuk kami."

    Mobil-mobil F1 di musim baru memang memiliki rancangan hidung yang lebih pendek dibandingkan dengan 2015. Sauber yang belum meluncurkan mobil baru juga diprediksi akan mengikuti tren tersebut.

    Mercedes, tim yang menyuplai mesin Manor, menjadi tim dengan hidung paling pendek di F1. Pada sesi pra-musim pertama, Mercedes juga menguji coba rancangan radikal mereka pada hidung mobil. Banyak dari tim-tim besar menggelontorkan banyak yang untuk memiliki hidung yang pebih pendek untuk mendapatkan keuntungan aerodinamis. Tapi Ryan mengatakan bukan uang yang menghalangi mereka mendapatkan rancangan baru.

    "Bisa dibilang memperpendek hidung adalah pekerjaan besar. Dari sudut pandang kami, hal itu tidak akan membuat perbedaan yang begitu besar dari sisi performa. Karena itulah kami bertahan dengan yang kami punyai."

    Bukan berarti Manor tidak memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan musim lalu.

    Pada 2015, Manor yang sempat didera krisis finansial lebih memilih menggunakan sasis musim 2014 dan mesin 'bekas' Ferrari. Setelah mendapatkan sokongan dana dari Stephen Fitzpatrick, Manor kini disuplai mesin Mercedes dan juga transmisi dari Williams.

    Menurut Ryan, sejak tahun lalu tim nya telah memfokuskan diri pada pengembangan mobil saat ini.

    "Kami tidak melakukan apapun pada mobil tahun lalu, karena tidak ada manfaatnya. Waktu kami telah dihabiskan berfokus pada mobil (musim) ini." "Sejak semula niat kami adalah memiliki mobil baru untuk musim ini. Ini yang kami punyai, ini semua baru. Bisa dikatakan bahwa inilah yang terbaik yang kami punyai saat ini." Pungkasnya. (spt/rak)
    Category: articles

    Rabu, 09 Desember 2015

    SURABAYA–Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan menilai Arema merupakan lawan berat yang tidak mudah dikalhakan di babak delapan besar turnamen Piala Jenderal Sudirman ini. Ibnu menilai Arema adalah tim yang matang. Pelatih Joko Susilo juga dianugrahi komposisi pemain dengan kualitas merata, mulai dari lini belakang hingga depan. Pada lini belakang, ada sosok Kiko Insa Bohigues yang tampil bagus sepanjang fase grup.

    Tak hanya rapat di belakang, Arema juga memiliki barisan gelandang yang berkualitas, yakni Ahmad Bustomi dan Juan Revi. Dua pemain ini dianggap Ibnu sebagai poros kekuatan tim kebanggan Aremania dan Aremanita ini.

    “Bustomi juga motor sekaligus kreator permainan Arema. Sementara Juan Revi yang bertugas memutus aliran bola lawan,” ucap Ibnu. Bagaimana dengan lini depan? Untuk masalah ini, Ibnu tak ragu memuji rivalnya.

    Ibnu menilai Arema adalah tim yang haus gol. Terbukti sudah 11 gol mereka jaringkan sepanjang babak grup. “Ada tiga yang sangat tajam di lini depan, yakni Cristian Gonzales, Samsul Arif, dan Esteban Vizcarra,” tutup Ibnu.

    Tidak hanya membedah kekuatan Arema Cronus, Surabaya United juga melakukan pemantauan bakal lawannya di grup E, yakni Persipura Jayapura. Menurut Ibnu Grahan, kekuatan Persipura tak jauh beda dengan Arema.

    Sama halnya Arema, Persipura juga dianggap sebagai kandidat terkuat tim yang akan lolos ke babak empat besar. Sebagai salah satu lawan terkuat, Ian Luis Kabes dan kawan-kawan tak luput dari pengamatan Ibnu Grahan.

    Ibnu menilai tim berjuluk Mutiara Hitam ini diperkuat materi pemain dengan kemampuan individu di atas rata-rata. “Persipura memiliki pemain-pemain berkualitas dari belakang sampai depan,” terangnya.

    Mereka juga memiliki mental yang sangat tangguh. Sebab Persipura berulang kali meraih gelar juara di Indonesia. “Kekuatan Persipura hanya beda tipis dengan Arema,” beber pelatih asli Surabaya ini. (sil/rak)
    Category: articles

    Jumat, 16 Oktober 2015

    JAKARTA–Perlambatan ekonomi yang terjadi pada paro pertama 2015 mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang ditandai dengan membaiknya sektor konsumsi. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mampu mencatatkan laba bersih Rp 6 triliun yang ditopang membaiknya perolehan pendapatan, bunga bersih, dan fee based income.

    ”Kinerja bisnis BNI sepanjang kuartal ketiga 2015 mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK),” ujar Dirut BNI Achmad Baiquni kepada pers dalam paparan publik di Jakarta kemarin (15/10).



    Hingga kuartal ketiga 2015, BNI mampu menyalurkan kredit Rp 307,12 triliun atau tumbuh 14,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 267,94 triliun. Segmen usaha kecil dan menengah menyerap 27,8 persen dari total kredit yang disalurkan (Rp 85,37 triliun), di susul sektor korporasi yang menyerap Rp 80,46 triliun (26,2 persen). Kredit lainnya diberikan kesektor BUMN (17,7 persen), kredit konsumer (17,9 persen), dan pembiayaan anak usaha BNI yang mencapai 10,6 persen.

    Di sisi liabilitis, total DPK yang dihimpun BNI hingga kuartal ketiga 2015 tercatat Rp 349,44 triliun atau tumbuh 13,3 persen dari posisi akhir kuartal ketiga 2014 yang tercapai Rp 308,33 triliun dengan komposisi dana murah dipertahankan di atas 60 persen. ”DPK kami mampu tumbuh dan mencapai 13,3 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.

    Baiquni mengungkapkan bahwa manajemen BNI tetap fokus pada memperkuat fundamental keuangan menghadapi gejolak ekonomi yang tidak menentu. Langkah tersebut di lakukan sejak kuartal ke dua 2015 dengan melipat gandakan penyisihan pencadangan (provisi) hingga tercapai coverage ratio 138,8 persen.

    Hingga kuartal ketiga 2015, penyisihan penca dangan yang dilakukan BNI telah mencapai Rp 6,4 triliun atau naik 93,6 persen dari periode yang sama pada 2014 sebesar Rp 3,31 triliun.

    “Dengan tambahan provisi itu, coverage ratio BNI per kuartal ketiga 2015 mencapai 139,6 persen atau level tertinggi yang pernah di capai BNI. Kami ingin, coverage ratio ke angka 150 persen dalam dua atau tiga tahun ke depan,” papar Baiquini. (mna/c1/rif)
    Category: articles